Pada tahun 2009 yang lalu keluarga Pdt. Hengky So mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan. Anaknya dioperasi usus buntu. Operasi yang dipandang operasi kecil itu ternyata tidak selesai dalam dua hari, tetapi selepas operasi diketahui ada nanah pada bekas luka operasi. Disedot, nanah itu berhasil dikumpulkan sebanyak secangkir kecil. Wah, ada apa ini? Kemudian esok harinya disedot lagi, dokter mendapat satu cangkir kecil lagi. Oleh karena penyelidikan lebih lanjut mendapati peradangan pada bekas operasi, maka dokter memutuskan untuk melakukan pembedahan lagi, sehingga sang anak diopname selama sekitar 10 hari.
Beberapa waktu setelah itu isteri pendeta juga harus dirawat di RS, dan menyusul kemudian pak Pendeta juga dirawat di RS yang berbeda. Ini adalah pengalaman berat bagi mereka. Namun pak Pendeta Hengky So tahu bahwa jika mereka dikuatkan Tuhan melewati masa yang tidak enak tersebut, maka mereka dapat memberikan penghiburan pada orang lain.
Benar saja. Beberapa waktu kemudian, ada satu keluarga jemaat yang mengalami tiga orang anggota keluarga: suami, istri, dan anaknya harus dirawat di RS pada waktu yang bersamaan. Anggota jemaat ini bertanya kepada Tuhan: "Mengapa, Tuhan? Apakah Engkau tidak mengasihi kami?" Iman anggota jemaat ini hampir kandas, karena seolah-olah Tuhan tidak peduli. Namun ketika pak Pdt. Hengky So menceritakan apa yang dialami keluarganya: pada waktu hampir yang bersamaan keluarga pendeta juga dirawat di RS, maka keluarga anggota jemaat juga dapat dihiburkan. Tuhan tidak tinggal diam. Apa yang kita alami adalah untuk meningkatkan iman kita agar kita bergantung lebih lagi kepada Tuhan, juga agar penghiburan yang kita terima dari Tuhan dapat digunakan untuk memberikan penghiburan kepada orang lain yang mengalami hal yang sama.
Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://kesaksianabadi.blogspot.com
إرسال تعليق