Pdt. Rubin Ong mengisahkan kesaksian berikut ini. Seorang pria yang sedang makan siang tiba-tiba mengalami lawatan Roh Kudus, sehingga dia meninggalkan makan siangnya. Dengan tersedu-sedu dia mulai berdoa dalam bahasa roh, tanpa mengerti apa yang dia sedang doakan, namun dia terus melakukannya dengan penuh ketaatan. Dia berdoa syafaat untuk sesuatu bagi seseorang. Dia sungguh-sungguh berdoa kepada Bapa dengan bercucuran air mata. Dua hari kemudian seorang saudara sepupunya curhat kepada pria ini bahwa hampir saja ia bunuh diri karena bingung dan putus asa akibat kerugian besar dalam bisnisnya.
"Kapan kamu mau bunuh diri?"
"Dua hari lalu."
"Jam berapa?"
"Sekitar jam makan siang."
"Oh, itulah saat ketika saya didorong Roh Kudus untuk berdoa."
"Pada waktu saya akan bunuh diri, tiba-tiba saja saya diperlihatkan film kehidupan saya dan diingatkan bahwa hidup saya sudah ditebus oleh darah Kristus yang mahal. Saya menangis tersedu-sedu mengalami kasih Tuhan yang begitu luar biasa. Akhirnya, saya tidak jadi bunuh diri dan saya mendapatkan keyakinan dari Tuhan bahwa Dia akan pelihara hidup saya dan pulihkan kondisi ekonomi saya."
Jangan putus asa, masih ada harapan di dalam Tuhan. Jangan tahan jika ada dorongan Roh untuk berdoa. Seseorang di tempat lain pada saat yang sama mungkin sedang memerlukan dukungan doa bagi persoalan hidup atau mati.
Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://kesaksianabadi.blogspot.com
Note:
Terima kasih banyak atas pesanan ulang atas buku "Mukjizat Kehidupan" dari Ibu Vivi di Jakarta Pusat. Gbu.
إرسال تعليق