Punya Anak Setelah Sembilan Tahun


Punya Anak Setelah Sembilan Tahun

Ini kesaksian dari Pdt. Samuel Lie dari Malaysia. Setelah menikah satu dua tahun tanpa tanda-tanda akan punya anak, semuanya masih OK. Orang-orang mulai tanya, �Mengapa belum punya anak juga?�
�Yah, belum waktu-Nya Tuhan.� begitu mereka menjawab.

Tahun ketiga lewat tanpa kehadiran anak, tahun keempat kosong, tahun kelima kosong. Tahun keenam isterinya mulai gelisah. Mengapa Tuhan? Keinginan punya anak terus menggumpal di hati mereka namun tidak ada tanda kehamilan.

Pada suatu hari dalam sebuah ibadah di bulan Desember, Pdt. Samuel Lie bernubuat kepada seorang wanita yang sudah delapan tahun tidak bisa punya anak, �Tahun depan kamu akan punya anak.� Ternyata bulan Januari tahun berikutnya wanita ini dinyatakan positif hamil. Hal ini membuat istrinya makin uring-uringan. �Orang lain, papa doakan dan bisa hamil. Kenapa papa tidak nubuatkan kehamilan buat saya?�
�Wah, saya belum dapat pesan dari Tuhan tentang kehamilanmu.�  

Pada tahun kedelapan, bulan Desember, pas hari-hari Natal, keinginan isterinya semakin menggumpal. Dia sudah �desperate� ingin punya anak. Isterinya mulai melakukan tindakan iman. Ia membeli perlengkapan bayi dan memakai baju hamil kemana-mana. Ketika para tetangga menanyakan apakah dia sedang hamil, dia menjawab dengan semangat, �Haleluya!�

Pada suatu malam ketika Pdt. Samuel Lie sedang tidur nyenyak, mendadak perutnya seperti ada yang menekan dengan tangan yang besar. Perutnya langsung bergetar hebat dan bangunlah dia dan keluarlah bahasa Roh. Pdt. Lie mendengar pesan Tuhan: �A son!�

Dia langsung mendekati istrinya dan memegang perut istrinya sambil berkata: �A son!� Istrinya kaget dan berkata, �Apa?�
�Tuhan sudah mengatakan kepadaku bahwa kamu akan melahirkan anak laki-laki.�

Esok harinya ketika Pdt. Lie dalam perjalanan dengan mobil, tiba-tiba ada suara di hatinya, �Belok ke dalam Pom Bensin!�
�Lho, kan bensin di mobil ini masih penuh?�
�Masuk ke dalam pom bensin!� perintah itu tegas.

Karena tidak ada keperluan membeli bensin, Pdt. Lie masuk ke minimarket yang ada di kompleks pom bensin itu. Dia melihat-lihat rak makanan dan minuman. Ketika dia melihat lemari pendingin berisi berbagai minuman kaleng dan botol, suara itu berkata, �Ambil kaleng minuman itu!�
�Tongkat Ali?�
Tongkat Ali adalah akar tumbuh-tumbuhan semacam ginseng atau pasak bumi yang dipercaya meningkatkan vitalitas pria. Seumur-umur, Pdt. Lie tidak pernah meminum minuman kesehatan seperti itu. Namun ia taat saja dan ia akan minum di depan istrinya.

Di rumah ia menunjukkan minuman Tongkat Ali. Istrinya heran. �A son!� katanya dan glek glek glek.

Pada bulan Januari tahun berikutnya, setelah sembilan tahun menikah, istri Pdt. Samuel Lie hamil, dan beberapa bulan kemudian diketahui bahwa ia mengandung anak laki-laki. �A son!� sesuai dengan pesan Tuhan.

Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://kesaksianabadi.blogspot.com

Post a Comment

Previous Post Next Post