Surat Kepada Papa

Surat Kepada Papa
Sore ini aku pulang lebih awal karena kantor tidak ada orderan. Yah, semenjak ditinggal suamiku aku menjalani peran ganda sebagai papa dan juga mama bagi anak perempuanku yg masih berumur 5 tahun.

Ketika aku pulang, kudapati anakku sudah tidur. Aku cium keningnya dan kudapati banyak sekali surat-surat.

Kuambil acak dan kubaca surat yang pertama. "Pa, tadi aku dipukul Mama keras sekali. Mama marah karena aku hamburkan biskuit dikamar, padahal tadi aku makan biskuit karena lapar, mau makan mama belom pulang..." Hatiku langsung terasa berat.
 
Kulanjutkan dengan surat kedua:
"Pa..hari ini Mama pukul tanganku dengan keras sampai sakit kal� digerakkan. Mama marah karena.aku ambil kertas-kertas Mama. Aku kangen Papa makanya aku ingin kirim surat ke Papa....."
Tak terasa air mataku keluar, melihat tulisan anak kecil yang polos...

Kubuka surat ketiga: "Pa, hari ini Mama marah dan memukulku keras sekali dan mengurungku di kamar mandi. Mama marah karena foto Papa yg ada di kamar Mama mau aku pindahin ke kamar aku. Mau aku pasang di dinding t�pi aku kurang tinggi. Jadi, fotonya jatuh, padahal aku mau taruh foto papa supaya aku  besar nanti aku selalu ingat wajah Papa yang membuat aku...."

Begitu kubaca surat terakhir air mataku semakin tumpah dan kupeluk erat anakku yang lagi tidur.

Untuk para istri yg dianugerahi suami dan anak yang baik, jangan sia siakan mereka. Mereka tidak ternilai. Sediakan waktu untuk mereka, karena ada saatnya mereka tidak ada lagi. 
 
Note:
Terima kasih atas pesanan 2 buku "Mukjizat Kehidupan" oleh Ibu Elisabeth di Kelapa Gading - Jakarta. Buku sudah dikirimkan dengan pos kilat khusus, semoga buku tersebut menjadi berkat. Gbu.

Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN http://kesaksianabadi.blogspot.com

Post a Comment

Previous Post Next Post